5 Teknik Parafrase Ala Dosen

Halo rekan-rekan Pada artike kali ini kami akan membahas mengenai pentingnya Teknik Parafrase, untuk lebih lengkapnya mari kita simak artikel yang kami bahas kali ini.

Secara umum,Teknik parafrase adalah melibatkan pengubahan teks ke dalam bentuk atau susunan kata yang berbeda, namun isinya tetap menyampaikan makna yang sama.

Saat menulis teks akademis atau karya ilmiah, mendefinisikan kata adalah salah satu hal terpenting yang harus dilakukan, mereka yang menemukan sesuatu.

Kapan Parafase dapat digunakan? Parafase Penting untuk menggunakan dalam jurnalisme, makalah, jurnal, tugas akhir, skripsi, hingga esai.

Kutipan mempunyai ciri-ciri tertentu ketika menulis kutipan. Untuk itu mari kita simak pengertian,jenis-jenisnya,mengapa perlu dijelaskan, serta contohnya di bawah ini.

Fahami Perbedaan Artikel dan Jurnal Berikut Ini : Perbedaan Artikel dan Jurnal

Ingin Publikasi Jurnal Terbit Bulan Ini? Yuk, Konsultasi Langsung Dengan Tim Sinta Kami Melalui Whatsapp Di Bawah Ini! “KONSULTASI”

Pengertian Parafrase

A man works in an office and thinks of fixing tasks.

Sebelum membahas lebih lanjut pada artikel yang akan kami bahas, anda harus mengetahuinya terlebih dahulu apa itu Teknik Parafrase.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrase adalah mendefinisikan kembali suatu kata tanpa mengubah arti atau maknanya.Proses parafrase akan membuat penulis lebih memahami makna teks aslinya.

Dijelaskan juga dalam buku Mastering Academic Writing karya Susari Nugraheni, parafrase berarti menuliskan gagasan dari sudut pandang lain dengan menggunakan frasa baru, secara formal.

Di sini, parafrase dilakukan untuk mengendalikan penulis agar tidak berkata terlalu banyak. Seringkali kutipan juga bisa lebih pendek dari sumbernya.

Singkatnya, parafrase berarti mereproduksi teks referensi dalam bahasa Anda sendiri tanpa mengubah maknanya. Dalam keadaan darurat, lebih baik menjelaskan daripada hanya berbicara.

Oleh karena itu, membantu penulis untuk tidak mengeluh. Pasalnya, kesalahan pengutipan akan berujung pada plagiarisme.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui tingkat plagiarisme. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas penulisan. Maka dari itu, kamu harus berlatih membuat parafrase. Berikut ini adalah 5 cara mudah lakukan parafase,Disimak hingga tuntas, ya.

Ingin Publikasi Jurnal Terbit Bulan Ini? Yuk, Konsultasi Langsung Dengan Tim Sinta Kami Melalui Whatsapp Di Bawah Ini! “KONSULTASI”

5 Cara agar mudah Melakukan Teknik Parafrase

Teknik Parafrase
Positive young businesswoman showing her colleagues chart with financial report on tablet computer

Nah, dibawah ini kami berikan 5 teknik parafrase yang mundah untuk kamu praktekkan.

1. Gunakan Sinonim Tanpa Mengubah Makna

Jika Anda membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Anda akan menemukan banyak kata yang bisa dipilih. Pilih kata yang paling tepat. Namun, penting untuk diketahui bahwa seseorang tidak boleh memilih kata-kata yang mengubah makna dan malah menciptakan kata-kata yang sulit dipahami.

2. Jangan Langsung Copy Paste

Saat Anda menemukan frasa yang bagus, jangan mengambil cara mudah untuk menyalinnya. Dengan melakukan ini, Anda telah mengajukan keluhan. Untuk menghindarinya, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

3. Perhatikan Poin Pada Kalimat

Langkah ini bisa dilakukan dengan membaca secara seksama. Perhatikan setiap kata demi kata, terutama untuk kata dengan kalimat yang sulit dipahami. Kalimat yang lebih kuat mengharuskan kita membaca perbandingan lainnya.

Meski memakan waktu, cara ini bisa menyelamatkan Anda dari penyalinan seluruh struktur kalimat. Jadi, Anda perlu menemukan poin utama dalam kalimat tersebut dan membuat kalimat Anda sendiri.

4. Menggabungkan Informasi

Setelah menyelesaikan langkah sebelumnya, Anda dapat mulai menggabungkan banyak poin tersebut menjadi satu kalimat. Tulislah kalimat yang mudah dipahami dan mempunyai poin-poin penting. Anda juga harus menghindari informasi yang tidak perlu karena akan menambah kebingungan pada kalimat tertulis.

5. Buat Kalimat Pasif-Aktif

Anda dapat membuat kalimat dari aktif ke pasif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan: mengubah subjek menjadi objek, mengubah awalan me- menjadi di-, menggunakan kata setelah predikat.

Nah,Itu tahap-tahpan bagaimna cara agar mempermudah melakukan Teknik Parafase, Setelah mempelajari tahap-tahapan nya sekarang kita masuk ke Jenis-jenis Parafase yang harus kamu ketahui.

Ingin Publikasi Jurnal Terbit Bulan Ini? Yuk, Konsultasi Langsung Dengan Tim Sinta Kami Melalui Whatsapp Di Bawah Ini! “KONSULTASI”

Jenis Teknik Parafrase

Businessman showing his idea on computer screen to his coworker

Setelah kita mengetahui informasi terkait pengertian teknik parafrasa, pembahasan selanjutnya kita akan mempelajari tenta Jenis Teknik Parafrase,berikut mari kita simak:

Menurut jenisnya, parafrase terbagi menjadi 2 kelompok yakni bebas dan terikat. Berikut penjelasan keduanya.

1. Parafrase Bebas

Parafrase bebas adalah jenis parafrase yang memungkinkan penulis menggunakan lebih banyak kata. Hal ini dapat dilakukan jika Anda memperhatikan hal ini dan apa arti teks aslinya.

2. Parafrase Terikat

Terjemahan gabungan kata ini masih memperlihatkan bentuk dan kata aslinya. Kata kunci tertaut adalah kata kunci yang penulis harus menggunakan kata kunci asli berdasarkan konten asli.

Namun dengan menambahkan kata lain, tanpa mengubah arti sebenarnya. Penambahan sejumlah kata tertentu sering kali ditulis secara otomatis, sehingga Anda mungkin melihat kata-kata ditambahkan ke kata aslinya.

Tujuan Parafrase

Teknik Parafrase

Dibawah adalahTujuan mengapa kita perlu parafrase yaitu:

  • Untuk mengungkapkan kembali informasi yang dibaca atau didengar, dengan bentuk yang berbeda.
  • Menguraikan suatu gagasan dalam bentuk atau susunan kata lain, sehingga makna yang mungkin tersembunyi itu sanggup diterangkan.
  • Menyederhanakan bahasa dari pengarang Mempertajam, memperluas, serta melengkapi pemahaman suatu gagasan.

5 Contoh Teknik Parafrase yang Benar

Setelah kita mengetahui informasi terkait Jenis teknik parafrasa, pembahasan selanjutnya kami memberikan 5contoh Parafrase yang benar mari kita simak agar membuat parafrase yang benar.

Berikut contoh cara membuat Parafrase yang baik dan benar:

1. Parafrase Sinonim Substitution

ContohContoh Parafrase ini dilakukan dengan mengganti kata atau frasa yang muncul di tempat yang sama pada tempat yang benar.

Contoh:
“Elon Musk membeli Twitter” diparafrasekan menjadi “Elon Musk mengakuisisi Twitter”.

2.Parafrase Paragraf

Naskah asli:
“Siswa sering menggunakan tanda kutip saat mencatat. Akibatnya, mereka banyak menggunakan sitasi dalam karya ilmiah. Dari manuskrip akhir, mungkin hanya sekitar 10% yang diperbolehkan muncul dalam kutipan langsung. Oleh sebab itu, kamu harus berusaha membatasi jumlah penulisan yang sama persis dengan materi sumber saat kalian menulis buku ataupun catatan.” (Lester, James D. Writing Research papers. 2nd ed., 1976:46-47).

Parafrase:
“Saat menulis makalah sains, siswa sering kali berbicara terlalu banyak dan tidak menulis pada level yang diinginkan.. Masalahnya muncul pada penulisan teks, jadi sangat penting untuk mengurangi pencatatan sesuatu atau tepat satu kata..”(Lester, et al., 1976:46-47).

3. Parafrase Change of Voice

Di mana, parafrasa dilakukan dengan mengubah bentuk kata kerja dari aktif menjadi pasif, atau hasil sebaliknya.Perubahan ini juga dapat disertai dengan penambahan atau penghapusan kata tergantung pada peran kata tersebut dalam penyusunan kembali kalimat.

Contoh:

“Jefri jatuh cinta pada kekasihnya, Adinda”,  sehingga menjadi “ Andinda sangat di suakai oleh kekasihnya yang bernama jefri.

4. Parafrase Change of Person

Pernyataan berani yang mengubah tata bahasa seseorang, menghasilkan hal tersebut. Perubahan dapat disertai dengan penambahan/penghapusan kata yang sesuai.

Contoh:
Ander mengatakan, “Saya tidak suka sepak bola” menjadi “Andre mengatakan bahwa ia tidak menyukai sepak bola.”


5. Parafrase Noun Substitution

Konversi yang menggantikan kata kerja dengan bentuk kata benda yang sesuai (tergantung konteksnya). Penambahan/penghapusan kata dapat digunakan untuk menggabungkan transisi berdasarkan fungnya.

Contoh:
“Polisi telah menginterogasi para tersangka” diparafrase menjadi ” Polisi telah menundukkan tersangka untuk interogasi.”

Nah, itu tadi penjelasan tentang parafrase hingga contoh memparafrase agar kutipan tidak terkena plagiarisme. Detikers jadi lebih paham kan, apa itu parafrase?

Ingin Publikasi Jurnal Terbit Bulan Ini? Yuk, Konsultasi Langsung Dengan Tim Sinta Kami Melalui Whatsapp Di Bawah Ini! “KONSULTASI”

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitianTeknik Parafrase adalah Mengungkapkan kembali ide, pendapat pemekir orang lain dengan menggunakan bahasa dan susunan kalaimat itu sendiri.Penulisan parafrase juga harus tetap mencantumkan sumber bacaan secara lengkap meliputi nama penulis, tahun dan halaman.Untuk meningkatkan keterampilan Parafrase, Anda harus melatihnya berulang kali untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam menulis.